5.
PERTOLONGAN
PERTAMA KECELAKAAN DI LABORATORIUM
1.
PERTOLONGAN
PERTAMA PADA KERACUNAN
Penanganan Umum
Bila tidak sadar : Resusitasi à
ABC; pemanggilan petugas pemadam kebakaran bila ada udara yang tercemar dgn
asap/gas dll. ; segera cari pertolongan medis.
Bila korban sadar: tanyakan pada
korban apa yg terjadi; tentukan jenis racun; atasi sesuai dengan jenis racun.
2.
Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun
Keracunan zat korosif : minyak
tanah, bubuk/cairan pembersih lantai, bensin dll.:
Korban jangan dibuat muntah, bahaya
bila masuk paru2
Cuci zat yg melekat di mulut dan
wajah dgn air bersih
Jangan beri apapun lewat mulut
Cari pertolongan medis.
Tertelan
obat2an atau bahan umum lain mis. Deterjen, jamur, makanan beracun. Sebelum memanggil pertolongan medis, kurangilah kekuatan
racun dengan cara :
Bila mungkin buatlah penderita
muntah pada kasus racun yg tertelan
Encerkan racunà
korban diberi air minum atau larutan penyelamat (air bersih, susu, larutan
putih telur), lakukan ini sebelum mendapatkan alat penawar khusus racun.
Jangan sekali-kali memberi minum
pada korban yg setengah sadar, tidak sadar atau saat kejang.
zat penawar yg umum: larutan sirup
Ipecac, larutan hangat garam dapur à menyebabkan muntah2,
Cegah muntah masuk paru2: dgn cara
letakkan korban dipangkuan tengkurap. Pada korban dewasa letakan kepala dan
perut lebih rendah dari panggul, posisi kepala miring ke satu sisi.
Cara lain
membuat korban muntah: dgn cara menyentuh dinding belakang tenggorokan dgn jari
atau pegangan sendok. Kemudian beri larutan garam dapur.à beri larutan sampai cairan muntah bening
Dilarang membuat korban muntah bila:
Sudah muntah sendiri
Ada luka bakar mulut/tenggorokan:
keracunan basa/asam kuat
Korban setengah sadar, tidak sadar
atau kejang.
.
Keracunan Bahan-Bahan yang tidak Diketahui
Jangan merangsang muntah
Segera cari pertolongan medis
keracunan
sianida (singkong, peralatan fotografi, pada proses fumigasi)
Gejala keracunan: lidah pahit, rasa
terbakar, rasa tercekik dari mulut/ hidung korban
Segera
cari bantuan medis
Menghirup
gas beracun:
Segera
angkat atau seret korban (jangan biarkan korban berjalan) ke tempat udara
segar.
Bukalah
semua pintu dan jendela
Bila ada
henti nafas lakukan resusitasi jantung paru. Hati2 bila membuat resusitasi
pernafasan buatan, udara dari mulut/hidung korban jangan sampai terisap
penolong
Panggil
pertolongan medis
Bila
korban kejang, taruhlah di ruang yang agak gelap dan tidak bising.
Lindungi
diri sendiri dari kemungkinan bahaya keracunan.
Keracunan gas CO
Sifat gas CO: tdak tampak, tidak
berbau.
Tanda2 keracunan CO:
-
Sakit kepala
-
Pening
-
Badan lemah
-
Kulit, bibir, kuku mungkin tampak merah
terang
-
Sesak nafas
-
Mungkin diikuti dgn muntah dan tidak sadar
2.4.1.7.
Bahan2 yg terserap kulit
Lepaskan seluruh pakaian korban,
bersihkan seluruh kulit, bila bahan berminyak baik pakai sabun, mis. Obat
pembasmi serangga.
Segera cari bantuan medis
Jangan lupa bekas tempat racun,
muntahan dan semua catatan dikirim bersama ke RS
2.4.1.8.
Keracunan Melalui Mulut (Tertelan)
Jika ada zat tertelan segera
panggil dokter dan informasikan zat yang tertelan oleh penderita. Jika
penderita muntah-muntah, beri minum air hangat agar muntah terus dan
mengencerkan racun dalam perut. Jika korban tidak berhasil masukkan jari ke
dalam tenggorokan korban agar muntah. Jika korban pingsan, pemberian sesuatu
lewat mulut dihindarkan.
Segera bawa korban ke dokter/rumah
sakit.
Jika zat
beracun masuk ke mulut dan tidak sampai tertelan, beberapa tindakan dapat
dilakukan sebagai pertolongan pertama.
Jika mulut terkena asam, kumur-kumur dengan air
sebanyak-banyaknya kemudian si penderita diberi minum air kapur atau susu untuk
melindungi saluran penapasan.
Jika mulut terkena basa kuat, kumur-kumur dengan air
sebanyak-banyaknya kemudian minum sebanyak-banyaknya, selanjutnya beri minum
susu atau dua sendok teh asam cuka dalam 1/2 liter air.
Jika mulut terkena zat kimia lain yang beracun, si
penderita diberi 2-4 gelas air atau susu dan diberi antidot yang umum dipakai
dalam 1/2 gelas air hangat.
Zat
Penawar Racun (Antidotum)
Keracunan zat alkalis (bersifat
basa, kaustik): mis. Amoniak, soda pembersih, larutan kapur.
Jangan dibuat muntah
Beri antidotum larutan jeruk asam
atau cuka diikuti dengan larutan putih telur 3 atau 4 butir atau minyak
tumbuh2an (minyak zaitun), minyak goreng, larutan mentega atau 1 atau 2 gelas
susu.
Keracunan zat asam
(asam kuat) mis. Sulfat, nitrit, HCL,
bateri asam
Korban
jangan dibuat muntah
Beri
secangkir susu, atau larutan 2 sendok teh soda kue. Kemudian beri larutan putih
telur atau minyak sayur + ¼ gelas
Keracunan minyak tanah termasuk bensin,
naphtha, cairan pembakar atau larutan yg mudah terbakar:
Korban jangan dibuat muntah, bahaya masuk paru2.
Beri ½ cangkir minyak mineral. Beri stimulan: kopi pekat atau teh,
selimuti korban agar tetap hangat utk mencegah syok. Bila perlu beri pernafasan
buatan
Keracunan asam karbonat (fenol, kreosol)
Segera berikan larutan sabun atau 2 sendok larutan garam epson. Kemudian
berikan minum air hangat atau bisa diberikan larutan putih telur
Keracunan alkohol (etil), metanol (spiritus).
Buat korban muntah
Berikan larutan hangat soda kue. Diikuti dgn pemberian larutan 1 sendok
teh soda kue dalam susu.
2.4.2.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA
Luka Bakar
Kulit peka terhadap panas
Terkena
suhu < 43,8oC à kulit tidak rusak
Suhu 43,8oC-
50,5oC à kerusakan kulit yg berarti
Suhu >
50,5oC à merusak seluruh bagian kulit.
Penyebab Luka Bakar
Akibat panas : api, uap panas,
cairan panas
Akibat bahan kimia: larutan
asam/basa kuat
Akibat listrik
Akibat radiasi, sinar matahari
Berapa
dalam luka bakar : derajat luka bakar.
Derajat 1 : hanya mengenai lapisan
luar epidermis, kulit merah, sedikit edem dan nyeri.
Derajat 2: mengenai epidermis dan
sebagian dermis, bula/lepuh, edem dan sangat nyeri.
Derajat 3: mengenai seluruh lapisan
kulit, kadang mencapat jaringan dibawahnya, lesi pucat, coklat sampai hitam,
kering, tidak nyeri.
Berat luka bakar
A.
Ringan : derajat 1, derajat 2 luas <15%, derajat 3 luas<2%
B.
Sedang : derajat 2 luas 10-15%, derajat 3 luas 5-10%.
C.
Berat :
-
derajat 2 luas 20%
-
derajat 2 pada tangan, kaki, alat kelamin atau ketiak
-
derajat 3 luas > 10%
-
luka bakar listrik > 1000 volt
-Combustio dengan fraktur, kerusakan
jaringan lunak dan gangguan jalan nafas.
Pertolongan
Pertama pada Luka Bakar
Bila mungkin segera bawa korban ke
rumah sakit
Bila tidak mungkin dilakukan: rendam
bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air dingin
Bila luka bakar luas atau derajat
berat dilakukan:
Jangan tarik/menarik pakaian yang
melekat di luka
Jangan memberi minyak gosok,
pelumas, odol atau antiseptik
Jangan memecah lepuh
Jangan menolong sendiri, kirim ke
rumah sakit
Bila korban sadar berikan minum
larutan garam (1/4 sendok teh tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam.
Luka Bakar Kimia
Menyebabkan iritasi kulit à
dapat menimbulkan kerusakan jaringan yg parah.mis, mata (organ yg sangat rawan)
Bahan kimia dapt diserap kulit dan
kadang2 mengakibatkan kerusakan tubuh yg fatal
Banyak bahan kimia bersifat korosif
(asam/basa kuat) à mengakibatkan luka bakar.
Gejala dan Tanda :
Korban mungkin mengeluh kulitnya
terasa nyeri
Kulit tampak bercak atau memerah,
melepuh atau terkelupas
Pertolongan
Pertama pada Luka Bakar Kimia
Bila bgn tbh yg terkena, bilas
dengan air dingin yg mengalir selama
se-kurang2 nya 10-20 menit utk mencegah kerusakan lebih jauh pad daerah yg
terbakar.
Per-lahan2 tanggalkan pakaian korban
yg terkontaminasi sambil membilas bagian yg cedera; jaga agar penolong tdk
terkontaminasi
Teruskan membilas bgn yg terkena
dengan air dingin sampai rasa nyeri tidak terasa.
Rujuk ke RS, utk mengurangi
penderitaan korban selama pengangkutan, kompreslah luka dengan kain kasa yg
dibasahi dgn air sesering mungkin.
Jangan melakukan usaha :
“netralisasi” pada luka bakar kimia sebab panas yg dikeluarkan akan
mengakibatkan kerusakan yg lebih parah.
Cairan asam kuat à
menyebabkan luka yg serius.
Segera dibawa korban ke kamar mandi
dan guyurlah beberapa kali dengan air (baik pakai shower) sampai lar. kimia
bersih dari tubuh, lepaskanlah pakaian korban. Segera periksakan ke dokter.
. Luka Bakar Kimia
pada Mata
Gejala dan tanda2:
menunjukkan
gejala rasa nyeri yg sangat.
tanda2:
-
tidak akan tahan pada cahaya
-
bisa tertutup rapat,
-
membengkak atau berair secara berlebihan
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
Kimia pada Mata.
Jangan biarkan korban menggosok
matanya yg terkena
Letakan bagian wajah yg terkena
dibawah aliran air dingin shg aliran membilas wajahnya, dan tidak melewati mata
yg sehat. Jika hal ini tidak memungkinkan à dudukan atau baringkan korban dgn
kepala mendongkrak dan miring ke arah bgn yg terkena. Tutupi mata yg sehat,
perlahan buka mata yg terkena dan tuangkan air yg steril dari pembilas mata
atau dari segelas air kran. Periksa kedua kelompak mata setelah dibilas + 20
menit. Jika mata tertutup karena kejang akibat rasa nyeri yg hebat, pegang
kelopak mata dgn kuat, lalu dgn perlahan dibuka.
Tutup mata dengan kain kasa steril,
atau jika tdk tersedia, dgn bahan lain yg bersih tetapi tidak terlalu empuk.
Atur pengangkutan ke RS secepat
mungkin.
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
Karena Benda Panas
Luka bakar karena panas dapat
terjadi akibat kontak dengan gelas/logam panas. Jika kulit hanya memerah, olesi
dengan salep minyak ikan atau levertran. Jika luka bakar diakibatkan terkena
api dan si penderita merasa nyeri, tindakan yang dapat dilakukan adalah mencelupkan
bagian yang terbakar ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres agar rasa
nyeri berkurang. Kemudian bawa si penderita ke dokter. Jika luka terlalu besar,
hindarkan kontaminasi terhadap luka dan jangan memberikan obat apa-apa. Tutup
luka dengan kain/steril yang bersih, kemudian bawa si penderita ke dokter. .
2.4.2.5.Pertolongan Pertama pada Luka Karena Asam
Asam yang mengenai kulit hendaknya
segera dihapus dengan kapas atau lap halus, kemudian dicuci dengan air mengalir
sebanyak-banyaknya. Selanjutnya cuci dengan larutan Na2CO3 1%, kemudian cuci
lagi dengan air. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.
2.4.2.6.
Pertolongan Pertama pada Luka Akibat
Basa
Kulit hendaknya segera dicuci dengan
air sebanyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam asetat 1%, cuci
dengan air, kemudian keringkan dan olesi dengan salep boor
2.4.2.7.
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Terkena Natrium/Kalium
Ambil logam yang menempel dengan
pinset secara hati-hati, kemudian cuci kulit yang terkena zat tersebut dengan
air mengalir selama kira-kira 15-20 menit. Netralkan dengan larutan asam asetat
1%, kemudian keringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup
dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi dengan asam pikrat
Pertolongan
Pertama pada Luka Bakar Karena Percikan Bromin
Jika kulit terkena percikan atau
tumpahan bromin, kulit yang terkena segera olesi dengan larutan amoniak encer
(1 bagian amoniak dalam 15 bagian air) kemudian luka tersebut tutup dengan
pasta Na2CO3.
Pertolongan
Pertama pada Luka Bakar Karena Fosfor
Jika terkena kulit, kulit yang
terkena dicuci dengan air sebanyak-banyaknya kemudian cuci dengan larutan CuS04
3%.
Pertolongan
Pertama pada Luka Karena Tertusuk Benda Tajam
Cabut benda tersebut dengan
hati-hati
Dekontaminasi luka
Desinfeksi luka
Beri obat pada luka
Beri pembalut pada luka agar tidak
terkontaminasi
Laporkan pada petugas
Jika luka terlalu parah cari
pertolongan medi
PERTOLONGAN
PERTAMA JIKA TERJADI PERCIKAN
Pertolongan
Pertama Jika Tubuh Terkena Percikan Zat kimia
Jangan panik
Mintalah bantuan rekan anda yang
berada didekat anda
Bersihkan bagian yang mengalami
kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami kontak langsung tersebut
dengan air apabila memungkinkan)
Bila kulit terkena bahan kimia,
janglan digaruk agar tidak tersebat
Bawa ketempat yang cukup oksigen
Hubungi paramedik secepatnya (dokter
atau rumah sakit)
Pertolongan
Pertama Jika Mata Terkena Percikan Asam
Jika terkena percikan asam encer,
mata dapat dicuci dengan air bersih, baik dengan air kran maupun penyemprotan
air. Pencucian kira-kira 15 menit terus-menerus. Jika terkena asam pekat
tindakan yang dapat dilakukan sama jika terkena asam pekat pada umumnya.
Kemudian mata dicuci dengan larutan Na2CO3 1%. Jika si penderita masih
kesakitan bawa ke dokter.
Pertolongan Pertama Jika Mata
Terkena Percikan Basa
Cucilah mata yang terkena percikan
dengan air banyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam borat I %.
Gunakan gelas pencuci mata
PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI TUMPAHAN ZAT
Jika terjadi tumpahan zat hal yang
perlu dilakukan adalah,
Evakuasi area yang terkontaminasi
Dekontaminasi mata dan kulit orang
yang terpajan dengan segera
Laporkan pada orang yang ditunjuk
(biasanya Petugas Laboratorium) yang harus mengoordinasi tindakan yang
diperlukan
Tentukan jenis tumpahan
Evakuasi semua orang yang tidak
terlibat jika tumpahan mengandung zat yang berbahaya.
Amankan area yang yag terkontaminasi
untuk mencegah pajanan terhadap individu lain
Sediakan pakaian pelindung yang
sesuai bagi pekerja yang terlibat dalam proses pembersihan
Batasi penyebaran tumpahan.
Netralisasi atau desinfeksi tumpahan
yang terkontaminasi jika memang diperlukan.
Kumpulkan semua tumpahan dan materi
yang terkontaminasi (benda tajam jangan diambil dengan tangan telanjang gunakan
sapu dan pengki atau peralatan lain yang sesuai). Materi yang tumpah dan benda
sekali pakai yang terkontaminasi yang digunakan untuk membersihkan harus
ditempatkan pada kantong atau container yang sesuai .
Dekotaminasi atau desinfeksi area.
Bilas area tersebut dan keringkan
dengan kain pel kering
Dekontaminasi dan desinfeksi semua
peralatan yang digunakan.
Lepaskan pakaian pelindung, kemudian
dekontaminasi dan desinfeksi pakaian itu jika perlu.
Cari pertolongan medis jika terjadi
pajanan pada materi berbahaya selama proses pembersihan.
.
PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI KEBAKARAN
Jika terjadi kebakaran hal-hal yang
perlu dilakukan adalah,
Jangan panik
Ambil tabung gas Co2 apabila api
masih mungkin dipadamkan
Beritahu teman anda
Hindari menggunakan Lift
Hindari menghirup asap secara
langsung
Tutup pintu untuk menghambat api
membesar dengan cepat (jangan dikunci)
Pada gedung tinggi gunakan tangga
darurat
2.5.Beberapa Upaya Pencegahan terhadap Kecelakaan Kerja di Laboratorium.
.
Beberapa Upaya Pencegahan Terhadap
Keracunan Sebagai Akibat dari Kegiatan di Laboratorium Kimia.
Pipet digunakan utk mengambil atau
memindahkan bahan dengan jumlah tepat. Bahan2 yg tidak boleh dipipet dgn mulut
ialah zat yang bersifat radioaktif, asam kuat dan pekat. Zat-zat tersebut harus
dipipet dgn cara khusus, yaitu dengan menggunakan karet filler.
Jangan mencoba mencium
senyawa-senyawa yg beracun dan harus diperhatikan bahwa senyawa-senyawa beracun
dpt memasuki tubuh lewat pernapasan, mulut, kulit, dan luka
Jika bekerja dgn senyawa-senyawa
beracun hendaknya dilakukan di lemari uap dan jika perlu gunakanlah sarung
tangan. Apabila lemari uap tidak berfungsi atau tidak ada, bekerjalah di tempat
terbuka atau di luar.
Pada saat menggunakan asbes harus
dijaga agar debu yg keluar jangan sampai terisap karena dapat menyebabkan
gangguan pemapasan dan paru-paru
. Upaya Pencegahan Terjadinya Luka
Gunakan alat pelindung diri (APD)
sebelum dan selam bekerja dengan baik dan benar.
Berhati-hati dalam mereaksikan zat
kimia
Berhati-hati dalam mengambil dan
menggunakan alat gelas
Berhati-hati saat mengambil maupun
menyimpan zat kimia
Selalu menaati dan mematuhi prosedur
kerja yang ada di laboratorium.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebagai siswa kita bisa membedakan bahan-bahan berbahaya dan mengetahui cara-cara menanggulangi kecelakaan.
3.2 SARAN
Sebaiknya kita berhati-hati ketika berada di
laboratorium dan bijaksana dalam menggunakan bahan-bahannya
BAB IV
Daftar pustaka
education-generation.blogspot.com/.../ tekniklabkel2.wordpress.com/dunia-kimia/simbol-bahaya-kimia
ml.scribd.com/doc/86469049/Alat-Dan-Bahan-Kimia-Dalam-Lab-IPA
www.alatlaboratori.com/alat-laboratorium-biologi.html
tata-tertib-laboratorium-ipa.
0 Response to " MAKALAH KESELAMATAN KERJA bagian 2 "
Post a Comment